Rumus Kimia Alkohol – Salah satu senyawa yang banyak ditemukan di telinga masyarakat adalah kimia alkohol.
Manfaat yang ditawarkannya juga banyak, mulai dari bidang transportasi dan kesehatan hingga kecantikan.
Tentu saja, setiap bidang menggunakan jenis dan bentuk kimia alkohol yang berbeda. Sebenarnya apa itu kimia alkohol? Apa rumus kimianya?
Jadi, jenis apa saja yang ada? Saya yakin Anda penasaran, jadi baca di bawah ini untuk penjelasan lengkapnya!
Pengertian Kimia Alkohol
Kimia Alkohol adalah istilah umum untuk semua senyawa organik yang memiliki gugus hidroksil (-OH). Alkohol termasuk dalam senyawa turunan alkana. Apakah Anda ingat alkana?
Rantai karbon panjang dengan ikatan tunggal satu atom H, ketika satu atau lebih atom H digantikan oleh gugus fungsi tertentu, membentuk senyawa turunan.
Oleh karena itu, jika satu atau lebih atom H suatu senyawa digantikan oleh gugus fungsi -OH, maka akan dihasilkan senyawa Kimia alkohol.
Alkohol merupakan bagian integral dari kehidupan kita sehari-hari, misalnya sebagai pembersih tangan
Rumus Kimia Alkohol
Setelah mengetahui pengertian Kimia alkohol, kini Anda juga perlu mengetahui rumus kimia alkohol. Berikut adalah rumus umum alkohol:
CnH2n+1OH
Misalnya, Anda dapat melihat etanol dengan rumus kimia C2H5OH. Coba masukkan ke rumus di atas, n = 2. Hasilnya sama, kan?
Untuk pemahaman yang lebih baik, metanol juga memiliki rumus kimia yaitu CH3OH.
Jika dimasukkan ke dalam rumus di atas, hasilnya tentu saja sama. Nah, ini rumus kimia alkohol.
Karakteristik Kimia Alkohol
Sebagai salah satu senyawa turunan alkana, alkohol juga memiliki karakteristik atau sifat tertentu. Berikut ciri-ciri Kimia alkohol :
- Mudah terbakar.
- Memiliki titik didih lebih tinggi dari alkana.
- Mudah bercampur dengan air, karena lebih polar akibat adanya gugus -OH.
- Bisa bereaksi dengan logam aktif, seperti natrium dan kalium.
Struktur
Fungsionalitas Kimia alkohol adalah gugus hidroksil yang melekat pada karbon hibridisasi sp3.
Alkohol dibagi menjadi tiga jenis utama – “Primer”, “Sekunder”, dan “Tersier”. Penunjukan ini mengacu pada jumlah karbon yang terikat pada karbon C-OH.
Alkohol primer yang paling sederhana adalah metanol. Alkohol sekunder paling sederhana adalah 2-propanol dan alkohol tersier paling sederhana adalah 2-metil-2-propanol.
Etimologi
Kata “alkohol” berasal dari bahasa Arab kohl (Arab: الكحل, transliterasi. al-kuḥl), bedak yang digunakan sebagai eyeliner. Al- adalah awalan bahasa Arab yang setara dengan dalam bahasa Inggris.
Kimia Alkohol pada awalnya digunakan dalam bubuk yang sangat halus yang dibuat dengan menyublimkan stibnit mineral alami untuk membentuk antimon trisulfida Sb2S3. Senyawa ini dianggap sebagai esensi atau “roh” dari mineral ini.
Senyawa ini digunakan sebagai pengawet, eyeliner dan kosmetik. Arti alkohol diperluas menjadi zat sulingan secara umum, dan kemudian dipersempit menjadi etanol, ketika “roh” digunakan sebagai sinonim untuk minuman keras.
Bartholomew Traheron memperkenalkan kata tersebut dalam terjemahan John of Vigo tahun 1543 sebagai istilah “bubuk halus” yang digunakan oleh penulis “biadab” (Moor).
Vigo menulis: “Para juru lelang biadab menggunakan alkohol, atau (seperti yang kadang saya tulis) alcofoll, untuk mendapatkan bubuk kualitas terbaik.” (Terjemahan: “Orang biadab menggunakan alkohol, atau (seperti yang kadang saya tulis) alcofoll , untuk bubuk terbaik. “)
Lexicon Chymicum karya William Johnson, diterbitkan pada tahun 1657, menerjemahkan istilah tersebut sebagai “antimonium sive stibium”.
Dengan kata lain, istilah ini mengacu pada cairan apa pun yang diperoleh dengan penyulingan, termasuk “spirit anggur”, esensi anggur yang disuling. Libavius menyebutkan “vini alkohol vel vinum alcalisatum” dalam Alchymia (1594).
Johnson (1657) menerjemahkan alkohol vini sebagai “quando omnis superfluitas vini a vino separatur, ita ut accensum ardeat donec totum consumatur, nihilque fæcum aut phlegmatis in fundo reneat”.
Terjemahan kata tersebut terbatas pada abad ke-18 menjadi “roh anggur” (zat kimia yang sekarang dikenal sebagai etanol), dan setelah tahun 1850 diperluas menjadi kelas zat yang dikenal dalam kimia modern sebagai “alkohol”.
Manfaat Kimia Alkohol bagi Kehidupan Sehari-hari
Di awal saya sedikit menyinggung tentang manfaat atau kegunaan Kimia alkohol dalam transportasi, kesehatan dan kecantikan.
Nah, berikut saya rangkumkan manfaat Kimia alkohol yang umum kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.
Metanol
Metanol biasa digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk, obat-obatan, pelarut dan plastik.
Ya, metanol ini digunakan untuk membuat senyawa lain, menjadi formaldehida, asam asetat, metil ester.
Nah, dari senyawa tersebut kemudian diubah menjadi produk.
Etanol
Etanol adalah minuman beralkohol yang umum digunakan, kandungan umumnya adalah 5% sampai 40% (rasio volume).
Selain itu, etanol digunakan sebagai pengawet, alkohol termetilasi, dan pelarut untuk berbagai senyawa organik yang tidak larut dalam air.
Nah, kamu pasti pernah mendengar penggunaan hand sanitizer kan? Guys, Gel Pembersih Bakteri dan Virus juga berbahan dasar Kimia alkohol.
Gliserol
Gliserin digunakan sebagai bahan obat-obatan, tinta, bahan peledak dan kosmetik.
Dalam pembuatan farmasi, gliserin dapat digunakan untuk mengobati sembelit, batuk, kulit kering, dll.
Dalam produk kecantikan, Anda pasti pernah melihat kandungan “gliserin atau gliserin”, bukan? Ini juga termasuk alkohol yang berasal dari lemak nabati.
Ia bekerja dengan melembabkan kulit dan mengurangi tekanan pada bola mata akibat glaukoma.
Etilen Glikol
Etilena glikol umumnya digunakan sebagai campuran 50% sebagai antibeku.
Selain itu, etilen glikol juga digunakan sebagai perekat, aditif cat, emulsi aspal, lem cair, dll.
Penutup
Demikian penjelasan tentang rumus kimia alkohol. Anda kini telah mengetahui pengertian, rumus kimia, khasiat dan manfaat Kimia alkohol bagi kehidupan sehari-hari.
Semoga bisa bermanfaat untuk Anda semua tentang artikel kima alkohol dari kami ini, selamat belajar dan semoga sukses !!
