Pengertian Kimia Hijau Dan Penjelasannya Terupdate

3 min read

Penerapan Kimia Hijau

Pengertian Kimia Hijau – Ada banyak upaya yang dilakukan oleh para ahli dalam mengurangi polusi di bumi, salah satunya dengan menggunakan pendekatan kimia. 

Pada dasarnya, pengertian kimia hijau adalah bidang kimia yang berfokus pada pencegahan polusi.

Menurut Dina Mustafa dalam jurnal berjudul Kimia Hijau dan Pembangunan Kesehatan yang Berkelanjutan di Perkotaan

Kimia hijau atau green chemistry adalah suatu pendekatan terhadap perancangan, proses pembuatan, dan pemanfaatan produk-produk kimia.

Tujuan utama adalah untuk menciptakan zat-zat kimia yang lebih baik dan aman bagi kehidupan. 

Dengan pendekatan ini, seseorang juga dapat memilih cara yang paling aman dan efisien untuk mensintesis zat kimia dan mengurangi sampah kimia yang dihasilkan.

Pengertian Kimia Hijau

Kontribusi-Kimia-Hijau

Dikutip dari jurnal berjudul Pengaplikasian Prinsip-Prinsip Green Chemistry dalam Pelaksanaan Pembelajaran Sebagai Pendekatan 

untuk Pencegahan Pencemaran Akibat Bahan-Bahan Kimia dalam Kegiatan Praktikum di Laboratorium oleh Adhina Choiri Putri, berikut pengertian kimia hijau menurut para ahli.

Menurut Mitarlis, kimia hijau adalah suatu falsafah atau konsep yang mendorong desain dari sebuah produk 

ataupun proses yang mengurangi ataupun mengeliminasi penggunaan dan penghasilan zat-zat (substansi) berbahaya.

Sementara menurut Prabawati, kimia hijau adalah meminimalisasi zat berbahaya, penggunaan katalis reaksi dan proses kimia, penggunaan reagen yang tidak beracun, 

penggunaan sumber daya yang dapat diperbaharui, peningkatan efisiensi atom, penggunaan pelarut yang ramah lingkungan dan dapat di daur ulang.

Prabawati menambahkan bahwa kimia hijau bertujuan untuk mengembangkan proses kimia dan produk kimia yang ramah lingkungan dan sesuai dengan pembangunan berkelanjutan.

Ada pun menurut Ismail Marzuki dan Sattar dalam buku Aplikasi Mikrosimbion Spons dalam Bioremediasi Lingkungan oleh, kimia hijau adalah 

suatu filosofi yang senantiasa mendorong untuk mencari cara penerapan teknologi atau metode tertentu dalam pemenuhan kebutuhan manusia.

Kimia hijau dimaksudkan untuk membuat berbagai kemudahan dalam kelangsungan kehidupan dengan mengurangi dan mencegah terjadinya potensi pencemaran pada lingkungan 

maupun pada area sekitarnya, baik yang sifatnya jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian kimia hijau adalah ide untuk membuat produk atau proses kimia untuk mengurangi atau menghilangkan penggunaan dan pembentukan beragam senyawa yang berbahaya bagi kehidupan manusia serta lingkungan.

Manfaat Kimia Hijau

Memaksimalkan-nilai-ekonomi-atom

Prof Dr Is Fatimah SSi MSi, Guru Besar Bidang Ilmu Kimia FMIPA UII, berpendapat bahwa kimia dapat berperan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan pada berbagai lini kehidupan.

Dina Mustafa turut menjelaskan dalam jurnal berjudul Kimia Hijau dan Pembangunan Kesehatan yang Berkelanjutan di Perkotaan, manfaatnya adalah untuk mengusahakan proses-proses kimia yang lebih ekonomis.

Sebab dengan kimia, biaya produksi dan regulasi akan lebih rendah. Selain itu, adapun beberapa manfaat lainnya, yakni sebagai berikut:

  • Mengurangi penggunaan energi.
  • Pengurangan limbah produksi.
  • Pengurangan kecelakaan.
  • Produk yang lebih aman.
  • Tempat kerja dan komunitas yang lebih sehat.
  • Perlindungan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
  • Mendapatkan keunggulan yang kompetitif atas produk yang dihasilkan.

Dengan memperhatikan dan menerapkan pendekatan atau teknologi 

Risiko-risiko berbahaya yang ditimbulkan akan jauh lebih sedikit bagi komunitas di sekitar lingkungan pabrik dan produk yang lebih aman bagi pengguna atau pembeli.

Penerapan Kimia Hijau

Penerapan kimia hijau dalam hal penemuan atau inovasi akan membawa kepada proses dan produk yang aman di dalam ekosistem alami, dan mudah terurai. 

sehingga menjadi zat gizi untuk alam atau dapat didaur ulang. Ada pun beberapa di antaranya, yakni:

Cat Ramah Lingkungan

Senyawa organik di dalam cat atau volatile organic compounds (VOC) biasanya mudah menguap, sehingga dapat bersifat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. 

Meski sejak dulu ada cat yang larut dalam air berbentuk bubuk, kenyataannya barang ini tidak mudah didapat.

Dengan ini, perusahan cat di Inggris akhirnya berhasil membuat cat yang sedikit sekali atau tidak mengandung VOC, tetapi tetap menarik. 

Misalnya, cat yang berbasis pelarut dari tanaman yang tidak berbau, mudah dibersihkan, dan berdaya tutup yang baik.

Plastik Ramah Lingkungan

Sebagaimana diketahui bahwa plastik merupakan bahan kimia yang sulit terurai. 

Namun kini, sudah ada produk-produk plastik yang berbahan dari tanaman hasil pertanian, sehingga lebih mudah terurai ketika berada di tanah.

Untuk mulai menggantikan plastik yang berasal dari petroleum, beberapa produk plastik ramah lingkungan tersebut dibuat dari hasil pertanian, seperti jagung, kentang, dan gula dari buah bit.

12 Prinsip Kimia Hijau 

Dalam situs Encyclopaedia Britannica, dituliskan bahwa pada 1998, Paul Anastas dan John Warner, merumuskan 12 prinsip kimia hijau, yaitu:

  • Pencegahan
  • Ekonomi atom
  • Sintesis kimia yang tidak berbahaya
  • Peracangan bahan kimia yang lebih aman
  • Pelarut dan alat bantu yang lebih aman
  • Desain untuk efisiensi energi
  • Penggunaan bahan baku terbarukan
  • Mengurangi turunan
  • Katalisis
  • Desain untuk degradasi
  • Analisis real-time untuk mencegah polusi
  • Penggunaan bahan kimia yang lenih aman untuk mencegah kecelakaan.

1. Pencegahan (prevention)

Dilansir dari situs ACS (American Chemical Society), prinsip kimia hijau ini menegaskan bahwa lebih baik mencegah produksi limbah, ketimbang mengolah dan membersihkannya.

2. Ekonomi Atom (atom economy)

Metode sintetis harus dirancang untuk memaksimalkan penggabungan semua bahan yang akan digunakan dalam proses produk akhir.

3. Sintetis kimia Yang Tidak Berbahaya (less hazardous chemical synthesis)

Apabila memungkinkan, metode sintetis dirancang untuk menggunakan serta menghasilkan zat dengan kandungan lebih sedikit atau tanpa toksisitas terhadap kesehatan manusia juga lingkungan.

4. Perancangan Bahan Kimia Yang Lebih Aman (designing safer chemicals)

Prinsip kimia hijau ini menjelaskan bahwa produk kimia harus dirancang untuk mempertahankan fungsinya sekaligus meminimalkan toksisitas.

5. Pelarut dan Alat Bantu Yang Lebih Aman (safer solvents and auxiliaries)

Sebisa mungkin, penggunaan zat tambahan, seperti pelarut atau zat pemisah, tidak berbahaya saat digunakan.

6. Desain untuk efisiensi energi (design for energy efficiency)

Prinsip kimia hijau ini menegaskan bahwa metode sintetis harus dilakukan pada suhu dan tekanan sesuai sekitarnya.

7. Penggunaan bahan baku terbarukan (use of renewable feedstocks)

Sebaiknya menggunakan bahan mentah dan bahan baku yang bisa diperbarui secara teknis maupun ekonomis.

8. Mengurangi Turunan (reduce derivatives)

Derivatisasi yang diperlukan, seperti modifikasi sementara dan proteksi atau deproteksi, harus diminimalkan bahkan dihindari sedapat mungkin.

Karena langkah tersebut memerlukan reagen (bahan yang dipakai dalam reaksi kimia) tambahan yang dapat menghasilkan limbah.

9. Katalisis (catalysis)

Prinsip ini menyatakan bahwa penggunaan reagen katalistik dengan selektif akan lebih baik ketimbang reagen stoikiometri (berkaitan dengan reaksi kimia).

Penggunaan katalis dalam kimia hijau, berperan pada peningkatan selektivitas serta meminimalkan penggunaan energi.

10. Desain Untuk Degradasi (design for degradation)

Produk kimia harus dirancang sedemikian rupa, agar nantinya dapat terurai menjadi produk degradasi yang tidak berbahaya dan tidak bertahan di lingkungan.

11. Analisis Real-Time Untuk Mencegah Polusi (real-time analysis for pollution prevention)

Metodologi analitis perlu dikembangkan lebih lanjut, agar memungkinkan pemantauan serta pengendalian proses secara real-time sebelum terbentuknya zat berbahaya.

12. Penggunaan Bahan Kimia Yang Lebih Aman (inherently safer chemistry for accident prevention)

Prinsip kimia hijau ini mengungkapkan bahwa zat dan bentuk zat yang digunakan dalam proses kimia sebisa mungkin harus meminimalkan potensi kecelakaan kimia, seperti ledakan dan kebakaran.

Penutup

Demikianlah artikel dari kami yang bisa kami sampaikan. Semoga, bisa bermanfaat dan membantu anda dalam proses pembelajaran. Apabila Anda membutuhkan refreansi pelajaran kimia dan lain sebagainya, anda bisa melihat materi pelajaran di Matakaca.com. Terima kasih, semoga sukses.!!

Rumus Energi Mekanik

Energi adalah kemampuan untuk dapat melakukan suatu usaha atau pekerjaan Pada dasarnya, energi sudah tersedia di alam. Energi memang tidak dapat tercipta atau bahkan...
Jalanbenar_user
2 min read

Ciri-ciri Reaksi Kimia dan Jenisnya

Reaksi kimia sangat penting dalam berbagai peristiwa yang terjadi di alam. Reaksi kimia seringkali dijumpai di alam, seperti hujan asam dan fotosintesis. Seperti yang...
Jalanbenar_user
1 min read

Jenis Ikan Mas Koki Cantik yang Mendunia

Siapa sih di antara Sahabat Biru yang tidak tahu dengan ikan mas koki ini? Ikan mas koki merupakan ikan hias paling popular di kalangannya....
Jalanbenar_user
4 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *