Tari Kipas

6 min read

Tari Kipas Pakarena – Negara Indonesia adalah negara yang besar diamanatkan dalam satu negara terdapat banyak suka dan budaya yang ada didalamnya. Dari sinilah juga yang menjadikan kesenian di Indonesia juga beranekaragam salah satunya dalam bidang Tari.

Ada banyak sekali Tari tradisional di Indonesia yang  sangat cantik dan menawan saat dimainkan. Salah satunya Tari kipas. Pernahkah anda menyaksikan pertunjukan tari ini dan tahukah anda jika Tari inu berasal dari daerah Gowa Sulawesi Selatan.

Bicara soal Tari ini sesuai dengan namanya dalam pertunjukan nya setiap penari akan membawa kipas sebagai atribut utama dalam tari. Tari ini juga sangat indah dimana setiap gerakannya dibawakan dengan lemah gemulai dan anggun.

Nah, untuk anda yang ingin belajar tentang tarian kipas kali ini kami akan menjelaskan rinci mengenai tarian kipas asal Sulawesi Selatan ini.

 

Apa Itu Tarian Kipas

Tari Kipas 1
indonesiakaya.com

Tari kipas Pakarena merupakan ekspresi kesenian masyarakat Gowa yang sering dipentaskan untuk mempromosikan pariwisata Sulawesi Selatan. Dalam bahasa setempat “Pakarena” Berasal dari kata “karena” Yang memiliki arti “main”.

Tarian ini sudah menjadi Tardisi di kalangan masyarakat Gowa yang merupakan bekas kerajaan Gowa. Tidak ada yang tahu Persis sejarah tarian ini namun menurut mitos

Tarian Pakarena berawal dari kisah perpisahan antara penghuni boring langi (negri khayangan) dengan penghuni lino (bumi) pada zaman dahulu konon sebelum berpisah penghuni boring selangi sempat mengajarkan bagaimana cara menjalani hidup, bercocok tanam, berternak, dan berburu kepada penghuni lino, melalui gerakan-gerakan badan dan kaki.

Selanjutnya, gerakan-gerakan itu pula yang dipakai penghuni limo sebagai ritual untuk mengungkapkan rasa syukur kepada penghuni boring langi. Ekspresi kelembutan akan banyak terlihat dalam gerakan tarian ini, mencerminkan karakter perempuan Gowa yang sopan, setia, patuh, dan hormat terhadap laki-laki pada umumnya khususnya terhadap suami.

Tarian ibu sebenernya terbagi dalam 12 bagian  meski agak susah dibedakan oleh orang awam karena pola gerakan pada suatu bagian cenderung mirip dengan bagian lainnya. Tapi setiap pola mempunyai maknanya sendiri.

Seperti gerakan duduk yang menjadi tanda awal dan akhir pementasan tarian Pakarena. Gerakan berputar searah jarum jam melambangkan siklus hidup manusia. Sementara gerakan naik turun mencerminkan roda kehidupan yang kadang berada dibawah kadang di atas.

Tarian kipas Pakarena memiliki aturan yang cukup unik dimana penarinya tidak diperkenalkan membuka matanya terlalu lebar sementara gerakan kakinya tidak boleh diangkat terlalu tinggi. Tarian ini biasanya berlangsung selama 2 jam jadi penarinya dituntut memiliki kondisi fisik prima.

Sementara itu tabuhan gandrang Pakarena yang disambut dengan bunyi tiup-tiup atau seruling akan mengiringi gerakan penari. Gemuruh hentakan gandrang Pakarena yang berfungsi sebagai pengatur irama dianggap sebagai cermin dari watak kaum lelaki Sulawesi Selatan yang keras. Sebagai pengatur irama musik pengiring, pemain gandrang harus paham dengan gerakan tarian  Pakarena. Kelompok pemusik yang mengiringi tarian ini ini biasanya berjumlah tujuh orang dan dikenal istilah Gondrong Rinci.

Tidak hanya penari saja yang bergerak, penabuh gandrang juga ikut menggerakkan bagian tubuhnya terutama kepala. Ada dua jenis pukulan yang dikenal dalam menabuh gandrang  yaitu menggunakan stik atau bambawa yang terbuat dari tanduk kerbau dan menggunakan tangan.

 

Sejarah Tarian Kipas

Tari Kipas

Tari kipas merupakan sebuah tarian yang berasal dari daerah Gowa Sulawesi Selatan. Didaerah ini nama tarian ini memiliki nama tarian kipas Pakarena. Dalam bahasa setempat kata Pakarena berasal dari kata “karena” yang memiliki makna main.

Adapun tarian ini sendiri sudah menjadi tarian tradisional dari masyarakat Gowa yang notabene nya merupakan bekas kerajaan Gowa. Bicara soal sejarahnya tidak ada yang tahu persis mengenai sejarah tari ini.

Namun ada sebuah mitos yang dipercaya oleh masyarakat setempat mengenai asal-usul tari kipas ini. Konon katanya tari ini berasal dari sebuah perpisahan yang terjadi antara botong langit atau negeri khayangan dengan penghuni limo atau bumi pada zaman dahulu.

Sebelum  berpisah konon katanya penduduk boring langit sudah mengajarkan bagaimana cara hidup dibumi yang baik. Mulai dengan berternak, bercocok tanam, hingga berburu pada para penghuni limo. Mereka mengajarkan melalui gerakan tangan dan gerakan kaki.

Nah dari gerakan kaki dan tangan inilah membuat para penghuni limo menjadikan itu sebuah ritual. Ritual ini digunakan sebagai sebuah bentuk untuk mengungkapkan rasa syukur yang diberikan kepada para penghuni botong langit. Dari sinilah lahir yang namanya tari kipas.

Tari ini dalam setiap gerakannya mengandung ekspresi kelembutan. Hal ini mencerminkan sebuah karakter dari perempuan Gowa yang setia, sopan santun, patuh dan hormat kepada para lelaki lebih khusus kepada suaminya. Pada dasarnya tari kipas dibagi menjadi 12 bagian.

Hanya saja tari ini sangat susah untuk dibedakan terlebih bagi orang awam karena gerakannya yang cenderung mirip-mirip. Nah setiap pola gerakan pada tari ini juga memiliki makna sendiri. Sebagai contoh saat para penari sedang dalam gerakan duduk akan hal ini menjadi tanda awal dan akhir dari pementasan tari kipas ini.

Sedangkan untuk gerakan berputar searah jarum jam memiliki makna siklus hidup manusia. Untuk gerakan naik turun juga memiliki makna bahwa kehidupan yang berjalan kadang dibawah dan kadang diatas dan untuk gerakan berputar searah jarum jam memiliki makna siklus kehidupan manusia.

Tarian ini juga memiliki aturan yang cukup unik. Para penari tidak boleh membuka mata terlalu lebar saat menari dan gerakan kaki yang tidak boleh diangkat terlalu tinggi. Padahal tari ini berlangsung selama 2 jam dan mereka dituntut harus memiliki fisik yang prima.

Sedangkan untuk alunan pengiring tarian ini menggunakan tabuhan gendang dan seruling untuk mengiringi setiap gerakan tarian para penari. Ada juga gemuruh heaka yang digunakan untuk mengatur yang dianggap sebagai sebuah cerminan atau watak dari seorang lelaki Sulawesi Selatan yang keras. Adapun untuk jumlah pemusik ada tarian ini juga unik dimana mereka hanya dibatasi tujuh orang saja. Nah orang-orang ini biasanya memiliki julukan Gondrong Rinci.

Lebih menariknya lagi dalam tarian ini tidak cuman penari saja yang bergerak melainkan para penabuh juga ikut bergerak dan menggerakkan bagian tubuhnya terlebih kepala. Nah dalam praktiknya sendiri ada dua jenis pukulan yang dilakukan untuk menabuh gendrang.

Pertama dengan menggunakan stik dari bambu yang dilapisi dengan tanduk kerbau. Ada juga yang menggunakan tangan hal ini disesuaikan.

 

Makna Dan Fungsi Tari Kipas Pakarena

 

Tari kipas biasanya dipertunjukkan sebagai sebuah tarian hiburan ataupun pada acara adat. Pandangan tari kipas bagi masyarakat Gowa tentunya memiliki nilai tersendiri dan bahkan memiliki makna yang sangat penting .

Salah satu makna tarian ini adalah rasa syukur atas kebahagiaan yang telah diberikan. Nah ungkapan rasa syukur ini ditunjukkan melalui setiap gerakan tari yang dibawakan oleh penari. Tidak hanya itu saja namun tarian ini juga menggambarkan sebuah ekspresi kelembutan, kesucian, kesantunan, dan kasih sayang dari para wanita.

Tidak heran jika gerakan pada tarian ini begitu lembur dan lemah gemulai.

 

Pertunjukan Tari Kipas Pakarena

 

Dalam pertunjukan nya tari kipas akan dibawakan oleh 5 hingga 7 orang penari wanita. Mereka akan menggunakan pakaian adat dan nantinya akan diiringi dengan musik pengiring. Dalam praktiknya para penari akan menari dengan lemah gemulai sambil memainkan kipas yang ada di tangannya.

Dalam setiap gerakan ini para penari juga membawakannya dengan penuh hati-hati agar makna didalamnya tersampaikan. Pada dasarnya gerakan dalam tari kipas ini dibagi menjadi beberapa bagian.

Hanya saja karena terlalu banyak dan hampir mirip-mirip sehingga pola gerakan ini sulit untuk dibedakan. Tarian ini lebih didominasi dengan gerakan langkah kaki yang seirama dengan gerakan badan dan tangannya.

Dalam pelaksanaan nya tari kipas ini memiliki beberapa aturan pakem yang harus dipatuhi oleh setiap penarinya. Salah satu aturan yang unik dan wajib dilakukan adalah dimana para penari tidak boleh membuka mata terlalu lebar seperti yang sudah disebutkan diatas.

 

Pakaian Tari Kipas Pakarena

 

Dalam tarian ini juga menggunakan kostum sama halnya seperti tarian pada umumnya. Nah Adapun kostum yang digunakan oleh para penari saat membawakan tarian ini adalah menggunakan kostum pakaian adat Gowa.

Para penari ini akan menggunakan baju longgar menggunakan kain sarung khas Sulawesi Selatan dan menggunakan kain selempang. Sedangkan dibagian kepalanya akan menggunakan konde serta dihiasi dengna tusuk yang berwarna emas dan bunga untuk mempercantik hiasan rambut.

Tidak hanya itu saja namun para penari juga akan menggunakan aksesoris sebagai pelengkap. Beberapa aksesoris yang digunakan seperti kalung, gelang, dan anting khas. Tidak lupa para penari juga akan membawa kipas lipat dengan warna yang senada sebagai atribut.

 

Tata Rias Tari Kipas Pakarena

 

Sebelum para penari maju ke atas panggung mereka akan dirias sedemikian rupa secantik mungkin. Mereka akan dirias dengan menggunakan riasan tebal agar terlihat lebih segar meskipun dilihat dari kejauhan.

Riasan ini juga tentunya disesuaikan dengan tema pakaian dan kipas yang digunakan. Sehingga ada unsur keserasian yang tamak dari setiap wanita yang menampilkan tari ini diatas panggung. Mereka akan dirias dan menggunakan baju yang bernama baju bodo lengkap dengan aksesoris nya.

Yang pastinya para penari akan dibuat secantik dan seanggun mungkin saat berada dipanggung.

 

Properti Tari Kipas

 

Dalam tarian ini juga ada properti wajib yang digunakan oleh para penari nya. Sesuai dengan namanya ini adalah Tari kipas sehingga dalam pelaksanaan nya setiap penari akan membawa kipas. Kipas yang dibawa merupakan jenis kipas lipat yang memiliki ukuran yang besar.

Setiap penari akan membawa kipas sebanyak dua buah yang dipegang tangan kanan dan kiri penari. Kipas ini pada umumnya memiliki warna yang cerah seperti kuning, merah, putih dan ungu.

 

Setting Panggungnya

 

Dalam pelaksanaan nya Tari kipas ini hanya dimainkan oleh lima penari saja. Pada dasarnya tidak ada aturan baku berapa jumlah penari yang boleh berada diatas panggung. Namun biasanya jumlah penarinya hanya berjumlah 5 orang meskipun demikian kadang pula ditemukan jumlah penari yang ada diatas panggung sebanyak 10 orang. Padahal jumlah ini belum termasuk pengiring alat musik untuk mengiringi tari Pakarena yang berada disamping kanan dan kiri panggung.

 

Perkembangan Tari Kipas Pakarena

 

Pada dasarnya tari kipas Pakarena ini sudah ada sejak zaman dahulu hingga saat ini tari ini masih tetap dipertahankan oleh masyarakat Gowa Sulawesi Selatan. Tari ini jika dahulu dijadikan sebagai bentuk rasa syukur kali ini tari ini lebih banyak ditampilkan sebagai cara hiburan ataupun di upacara adat.

Bahkan saat ini tari ini sering ditampilkan di acara festival sebagai salah satu bentuk promosi daerah Gowa. Karena itu saat ini tari kipas sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Mulai dari gerakannya hingga kostumnya juga sudah banyak yang di upgrade menjadi lebih baru lagi.

Meskipun sudah mengalami perkembangan namun tetap saja ciri khasnya tidak boleh ditinggalkan sebab ciri khas inilah yang menjadikan tari ini begitu unik dan berbeda dengan tari yang ada didaerah lainnya.

Tari Pakarena adalah sebuah tari tradisional masyarakat Gowa Sulawesi Selatan. Ini menjadi sebuah tari khas daerah yang menawarkan keindahan gerak yang lembut namun memiliki tempo yang cepat. Tari ini dibawakan oleh wanita dan pengiring musik yang membuatnya terlihat begitu unik dan tidak membosankan.

Meskipun hanya sebuah tari tradisional namun tari ini tidak kalah menarik dengan tari modern saat ini. Ada unsur keindahan yang ditampilkan dari setiap gerakan kipas yang membuat siapa saja yang melihatnya akan merasa betah.

Apalagi dengan lembutnya gerakan dan banyak nya pola gerak yang ditawarkan membuat tari ini semakin sempurna. Tidak seperti tari lainnya yang hanya dimainkan dalam durasi yang singkat maka tari kipas Pakarena ini tidak demikian.

Tidak tanggung-tanggung tari ini dimainkan dengan durasi yang sangat lama yakni 2 jam. Maka demikian lah penjelasan mengenai tarian khas Sulawesi Selatan ini dengan sebutan tari kipas yang dibawakan dengan sangat menawan nan indah. Semoga bermanfaat.

7+ Kerajinan dari Bahan Serat Alam Menghasilkan Uang

Hallo sahabat matakaca, semoga yang membaca artikel matakaca.com akan bertambah pengetahuannya semakin luas wawasannya Aamiin, oke biar ngak telalu lama di opening langsung aja...
Jalanbenar_user
5 min read

51+ Kerajinan dari Kardus yang Unik dan Elegan

Kerajinan dari Kardus – Hallo sahabat Matakaca.com sebagai penggemar karya seni, dan kerajinan indonesia pastinya telinga kita tidak asing lagi dengan kata “Kerajinan dari Kardus”...
Jalanbenar_user
17 min read

Ternyata Kerajinan Bahan Lunak bisa dibuat Benda Unik

Kerajinan Bahan Lunak – Hallo sahabat Matakaca.com sebagai penggemar karya seni, dan kerajinan indonesia pastinya telinga kita tidak asing lagi dengan kata “Kerajinan bahan...
Admina
3 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *