Pantun Perpisahan

6 min read

Pantun Perpisahan – Perpisahan merupakan hal yang mampu mengundang air mata, bagi sebagian orang perpisahan adalah awal kesedihan panjang. Terpisah oleh jarak adalah suatu pilihan yang berat, menyimpan rindu akan pertemuan adalah beban yang teramat.

Pantun Perpisahan adalah salah satu media untuk mencurahkan bagaimana beratnya perpisahan terlebih jika terpisah oleh kematian. Pantun perpisahan menyimpan makna akan sebuah perpisahan.

Berikut contoh pantun perpisahan yang sangat mendalam.

 

Pantun Perpisahan Bagi Pasangan

Perpisahan Pasangan
Pixabay.com

Yakinkan Hatimu Sayang

 

Indah dipandang cantik paras seorang putri

Elok wajah bibir merekah semerah strawberry

Berjabat tangan kita berdua mematri janji

Ingat kataku aku pergi pasti kembali

 

Mulia hati dermawan watak seorang ratu

Anggun perkasa bagaikan tegak gunung merbabu

Meski jauh jarak antara kau dan aku

Satu kata yang memastikan kita satu adalah rindu

 

Menari indah semua rakyat berpesta pora dihari sabtu

Mereka tertawa lepas indah dipandang pakaian baru

Jangan lagi kau panik semesta raya memihak padaku

Waktu mengatur dengan rinci agar kita bisa bertemu

 

Tak Perlu Lebih Banyak Waktu

 

Duduk melamun meratap termenung sendiri

Gelap malam tak akan membuat takut lagi

Cukup sudah kisah yang telah terjadi

Mengenang hanya menyisakan sesal tiada arti

 

Bintang cerah menyinari fokus pandang duri

Mendekat jangan kau akan langsung terluka

Anggap saja kau dan aku adalah mimpi

Cinta abadi tidak memihak kepada hati kita

 

Tajam Duri memberikan perih menyayat rasa

Tergugah sadar kembali dalam alam nyata

Berbeda watak bukan alasan utama

Cinta kita tak dapat bertahan lebih lama

 

Ketuk Palu Di Meja Hakim

 

Menarik mata mencolok merah buah cery

Tumbuh dikebun sendiri tak lagi susah dicari

Seakan waktu kita tak lagi memiliki arti

Tawa yang pernah terbagi telah menjadi benci

 

Rukun bersama banyak bunga-bunga berwarna

Menyejukkan meski yang melihat dari ratusan meter disana

Cinta tumbuh dalam kisaran waktu yang lama

Cinta habis terbakar hanya karena hijau rumput tetangga

 

Pepohonan tegak berdiri musim berubah

Segar alam mampu hadirkan keindahan pengusir rasa kantuk

Sudah berakhir akhir kan saja

Tak perlu sesal dan air mata rayakan keputusan terbentuk

 

Baca Juga : Pantun Jenaka Lucu dan Menggemaskan

 

Hari Terakhir Perjumpaan

 

Pergi berlibur ke pantai memancing cumi

Pantai membeku tertutup oleh salju

Bertahun kita bagaikan sepasang sejati

Taklukkan waktu menjinakkan rindu

 

Bergegas menuju bukit secara beramai-ramai

Derap langkah kaki diselingi oleh kerasnya tawa

Dibawah terik matahari kau mampu hadirkan badai

Panas terganti dengan badai air mata seketika

 

Langkah tertentu terlihat pintu masuk ke hutan

Waspada Selalu mengingat kan bahaya serangan macan

Tak ku sadar kelulusan adalah hari perpisahan

Cintaku kau tolak kau bilang kita hanya sebatas teman

 

Pelangi yang tercipta sebentar namun indah

Gelap menyiarkan banyak hal termasuk bayang-bayang

Jangan kau pikir semua ini adalah mudah

Terjebak dalam permainan yang kau ciptakan sayang

 

Langit cerah ijinkan burung bebas menari-nari

Nyanyian langit pun mengijinkan hujan ikut bernyanyi

Ketika kau tak lagi mampu mastikan kanan dan kiri

Tegas kuputuskan lebih baik cinta kita segera diakhiri

 

Terik matahari terkadang datang bertamu

Berbagi waktu perebutkan tahta langit biru

Pemborosan waktu aku tetap berada disisimu

Cintaku berganti benci karena kebingunganmu

 

Kerajaan langit mempunyai tentara pengawal kuat

Berjaga mereka dari serangan ganas musuh hitamku

Langkah salah mengikuti kau yang tersesat

Biarkan aku sendiri memilih ruteku tanpa dirimu

 

Pantun Perpisahan Karena Kematian

Pantun Perpisahan 1
Pantun Perpisahan/ Sumber Image : Pixabay.com

Batu nisan benteng tak tertembus

 

Mengikuti lomba marathon jangan lupa bersepatu

Perlu banjir menyisakan noda bersih di sepatu

Tak lagi kau ijinkan aku basuh lemah kakimu

Berbalas budi betapa baiknya dulu kau merawat aku

 

Pita putus tandakan peserta favorit ku

Tepuk tangan meriah telah mampu pecahkan sunyi

Tubuh lemah itu sekarang terbujur kaku

Senyuman indah milikmu telah abadi tersembunyi

 

Aroma berbaur kemenangan juga gambaran kekalahan

Air mata dan tawa mengambil sisi lapangan bergantian

Kepergian selalu sisakan rindu tiada tersalurkan

Membeku bersama waktu yang tak bisa dikembalikan

 

Terlahir Kembali Sebagai Bunga Duka

 

Rintik hujan  jika percaya akan jadi samudera

Air tergenang mampu tenggelamkan dunia

Jika hidup berikan aku kesempatan kedua

Aku akan memilih terlahir sebagai bunga duka

 

Sembunyikan ganas tenang rata dipermukaan

Menyimpan kekayaan besar jutaan jenis ikan

Abadi temani saat terakhir kau di pembaringan

Haram kuat mencoba hilangkan sisa tangisan

 

Pulau rindu memaksa tekad menyebrangi

Berenang bersama pindahan jutaan kura-kura

Bunga duka didampingi kau disetiap prosesi

Terkenang dekat bersama mengantar kau ke syurga

 

Kabur Kenangan Bersama Rintik Hujan

 

Menuju parade ratusan penari ciptakan tepuk tangan

Penonton berbondong-bondong berlari mendekati mereka

Gerimis memaksa aku melepaskan tanganmu hilang

Entah mengapa aku kau tinggal sendiri begitu saja

 

Alunan musik seolah mengatur gerakan luwes selendang

Terpesona oleh rasa kagum menuai banyak pujian

Laju pesat kendaraan itu sirnakan pula jiwamu terbang

Menembus langit naik terus menuju keabadian

 

Penari-penari lincah tersenyum bahagia

Membius penonton lupa mereka punya duka lara

Jalan ini membuat kita terpisah lama

Untuk suatu saat aku menyusulmu ke dunia berbeda

 

Pantun Perpisahan Cinta Tak Direstui

Pantun Perpisahan
Pantun Perpisahan/ Sumber Image : Pixabay.com

Menyembuhkan patah hati

 

Kecil bocah cepat ia pergi berlari

Menanjak jalan arah ia menuju sebuah gua

Baiknya memang cukup kita akhiri

Ikatan cinta demi cinta yang lebih mulia

 

Dalam tenang gunung tumbuhlah kayu sendiri

Iya kokoh berdiri kuat ia sebatang mahoni

Kepada hati kumohon kau mengampuni

Janji itu ku tarik dengan rasa berat hati

 

Lama ku tunggu tak pernah kulihat buah nya

Nyaman aku berteduh berlindung kepadanya

Kepada orang tua aku sangat cinta

Kepadamu semoga kau tak akan terluka

 

Nyanyian Kebencian Mulai Merdu

Desa hijau dengan luasnya sawah-sawah

Subur benih tumbuh adalah jawaban doa

Tentang benci aku memohon ampunkanlah

Rasa rindu yang akan datang pudar kan saja

 

Sejuk udara baik dari selatan atau utara

Berternak makmur hewan sehat semua

Aku lihat kau pesona begitu sempurna

Bapakku merasa aku harus dipeluknya

 

Pantai terlihat lengkap dengan nyiur nyanyian pulau kelapa

Merdu hilangkan derita setiap jiwa jutaan luka dan duka lara

Ku relakan kau menjadi ayah meski aku bukan jadi ibunya

Kisah yang harus aku akhiri dengan ikhlas meski luka itu ada

 

Kokoh Bagai Tembok Di China

 

Nyenyak bocah tertidur dibawah payudara emaknya

Menatap wajah Damai itu bebas sang ibu memanjatkan doa

Mengakhiri ini semua kurasa tepat untuk kita

Berhenti berpura-pura bahwa bahagia itu tanpa celah

 

Permohonan menjelma menjadi mantera

Berbisik mengkode kepada alam semesta raya

Pemisah yang semakin lebar terbuka

Cinta kita berjalan tanpa restu orang-tua

 

Keajaiban akan tercipta saat percaya

Langit menjaga kalimat mulia menembus dinding tabu

Akhir ini jadikanlah indah untuk kita

Memaafkan setiap kenangan membuka lembaran baru

 

Pantun Perpisahan Lucu

 

Tak usahlah main ke rumah

Main saja ke telaga

Hancur badan dikandung tanah

Budi kusanjung ku ingat jua

 

Jalan-jalan ke padang

Pergi bersama dengan yugi

Doakan saya berumur panjang

Supaya kita berjumpa lagi

 

Takut adinda bertemu badak

Lebih takut bertemu biaya juga

Bercerai kasih bertapak tidak

Seribu tahun kembali juga

 

Sudi bertemu berpalingan jangan

Mencari sebuah gerigi

Ada dimana bang gerangan

Bilalah dapat bertemu lagi

 

Makan-makan didalam saung

Makan roti pakai selai

Hari ini kita berkampung

Hari besok kita bercerai

 

Pergi menjauh menuju ladang

Boleh juga kita sekalian mandi

Kalau dikasih umur panjang

InsyaAllah cepat bertemu lagi

 

Nonton timnas selalu seri

Akhirnya Cuma bisa rebahan

Atas hubungan kerja serta bantuan yang kalian beri

Puji syukur terimakasih saya ucapkan

 

Suka sekali dengan warna ungu

Ditatah berlian batu bermutu

Kebiasaan Melayu menyongsong tamu

Hampar kan tikar lebarkan pintu

 

Air bercucuran mengalir

Teduh sekali di ujung pohon

Sambutlah salam pesan terakhir

Kesalahan harap dimaafkan saya mohon

 

Batang mawar penuh duri

Hati-hati kena duri lagi

Pantun dikarang melepas diri

Entahkan apalagi bersua lagi

 

Pantun Perpisahan Sahabat

 

Jangan pergi lama-lama

Nanti tak pulang sudah

Suka duka dilewati bersama

Menjadi kenangan amat indah

 

Malam-malam ronda berjaga

Ada buah tolong dijaga

Meskipun akan berpisah raga

Tetapi tetap bersatu dalam jiwa

 

Pohon-pohon dihutan lebat

Jadilah manusia yang suka bertobat

Terimakasih wahai sahabat

Kebersamaan ini amatlah hebat

 

Ada seorang sedang bertamu

Ibu buatkan satu gelas jamu

Betapa banyak jasa-jasa mu

Tak terhitung kebaikanmu

 

Ada beberapa roti dinampan

Makan bersama seorang jamu

Jika ada salah mohon dimaafkan

Jangan disimpan dalam dada

 

Di sejarah ada prasasti

Juga ada sebuah candi

Kadang lisan ini menyakiti

Kemaafan mu yang aku nanti

 

Saudara datang dari jauh

Pulang kesini lama tak terasa

Sebelum kita berpisah jauh

Bersihkan hati dari segala dosa

 

Hujan-hujan baju basah

Takut petir juga gempa

Hari ini kita berpisah

Esok moga kembali berjumpa

 

Lagu padi kasih tak sampai

Didengar sungguh enaknya

Cita-cita mesti digapai

Agar hidup tentram bahagia

 

Beli perlengkapan sekolah baru

Ingin ini itu tapi boros tangan

Bila berjumpa kawan baru

Teman lama jangan dilupakan

 

Pantun Perpisahan Kerja

 

Pohon-pohon sungguh lebat

Anak nakal mari bertobat

Terimakasih rekan kerja hebat

Bagimu lembur menyenangkan kok aku sambat

 

Jalan-jalan tak sampai-sampai

Lambat sekali mobil jalannya

Pekerjaan barumu harus selesai

Agar nantinya tentram bahagia

 

Putih-putih bunga melati

Melati dibawa menuju peti

Janganlah dikau bersedih hati

Walau perpisahan harus menghampiri

 

Pak tani pergi ke tepi sawah

Sungguh elok disamping batu

Walaupun  kita berpisah

Janganlah pernah kau lupakan aku

 

Disuruh pergi tangan gemetar

Akhirnya balik ke dalam rumah

Memang perpisahan hanya tinggal sebentar

Jadikan ini sebagai kenangan

 

Pergi jauh ke balikpapan

Pulang-pulang bawa rambutan

Teruslah maju rekan untuk masa depan

Perpisahan hari ini bukanlah sebuah hambatan

 

Pergi ke warung banyak yang dimakan

3 bakwan sekali telan

Sebenernya berat hati dikatakan

Kuucapkan selamat tinggal wahai kawan

 

Manis sekali buah rambutan

Dimakan secara perlahan

Apabila ada sebuah pertemuan

Tentunya ada juga perpisahan

 

Pergi main ke gramedia

Membaca buku sejarah bung hatta

Perpisahan ini sangat tak kusangka

Hingga aku kini meneteskan air mata

 

Pantun Perpisahan Guru

 

Ada ikan sapu-sapu

Didekatnya nyamuk memelas

Selamat melaksanakan tugas di tempat baru

Doa kami semoga guru selalu sukses

 

Sudah sore jalan-jalan

Rapi sekali mencari sensasi

Dengan berat hati kami lepaskan

Semoga guru tak lupa pada kami

 

Kuat lemari menggunakan kayu jati

Tempat rak juga menyimpan buku

Teriring doa tulus dari kami

Semoga guru betah disekolah baru

 

Berjejeran digerbang sampah

Rupanya banyak tumpukan  batu

Secara raga memang kita berpisah

Namun jiwa kami tetap ingat bu guru

 

Beli mobil mereknya sedan

Semoga ibu suka mobil baru

Perpisahan memang menyakitkan

Sampai jumpa wahai guruku

 

Banyak sekali pencemaran tanah

Sawah bapak ditanami padi

Walau kita hari ini berpisah

Semoga bisa berjumpa lagi

 

Sungguh enak makanan dirasa

Apalagi makanan di piring sewu

Perpisahan bukanlah akhir segalanya

Semoga pak guru ingat kepada muridmu

 

Mendaki ke gunung semeru

Mencari sumber mata air

Doa dan harapanku pada pak guru

Semoga selalu sukses dalam berkarir

 

Pergi ke pantai di pulau bali

Pantai indah lautnya biru

Terimalah sedikit hadiah kami

Sebagai pengingat kami adalah muridmu

 

Di aquarium ada ikan pari

Ada juga ikan hiu

Semua kenangan disekolah ini

Menjadi hal tak terlupa bagi pak guru

 

Demikian lah contoh-contoh pantun perpisahan yang sangat menyentuh hati. Semoga dengan pantun perpisahan kita mudah dalam mengungkapkan berapa rumitnya perpisahan dan beratnya rindu.

 

Semoga bermanfaat dan selalu dalam lindungan-Nya.

Rumus Energi Mekanik

Energi adalah kemampuan untuk dapat melakukan suatu usaha atau pekerjaan Pada dasarnya, energi sudah tersedia di alam. Energi memang tidak dapat tercipta atau bahkan...
Jalanbenar_user
2 min read

Ciri-ciri Reaksi Kimia dan Jenisnya

Reaksi kimia sangat penting dalam berbagai peristiwa yang terjadi di alam. Reaksi kimia seringkali dijumpai di alam, seperti hujan asam dan fotosintesis. Seperti yang...
Jalanbenar_user
1 min read

Jenis Ikan Mas Koki Cantik yang Mendunia

Siapa sih di antara Sahabat Biru yang tidak tahu dengan ikan mas koki ini? Ikan mas koki merupakan ikan hias paling popular di kalangannya....
Jalanbenar_user
4 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *