Alat Musik Maluku – Karna beragamnya alat musik, masyarakat Maluku terkenal handal dalam bernyanyi dan bermain musik. Sejak dahulu masyarakat mereka sudah sering bernyanyi dalam mengiringi tari-tarian tradisional. sekarang terdapat banyak sekali penyanyi yang terkenal lahir dari kepulauan ini.
Kita sebagai masyarakat Indonesia seharusnya sangat bangga, dengan adanya hal ini maka kita wajib untuk melestarikan barang bersejarah dari masing-masing daerah. Agar barang-barang tersebut tidak hilang di telan oleh zaman yang semakin maju.
Disini kami akan mencoba mengumpulkan alat musik tradisional Maluku.
Kesenian Kota Maluku
Daerah Maluku, terdapat beragam kesenian yang dapat kita saksikan ketika berkunjung di kota tersebut. Contohnya itu adalah alat musik.
Alat Musik yang terdapat di daerah ini juga mempunyai kesamaan dengan alat musik tradisional Maluku Utara.
Masyarakat Maluku pada umumnya merupakan warga asli yang memang hidup dan tumbuh besar disana. Ambon atau Ambong (dalam bahasa setempat) adalah ibu kota dari Maluku.
- Beberapa kebudayaan dari Maluku, seperti:
- Rumah Baileo yang merupakan rumah adat Maluku.
- Alat musik tradisional, seperti Totobuang, Tifa dan Kulit Bia.
- Tarian tradisional seperti tari Cakalele menggambarkan keperkasaan orang Maluku.
- Lagu tradisional seperti Rasa Sayang e, Sarinande, dan Naik-Naik Ke Puncak Gunung.
Kali ini, sesuai dengan judulnya kita akan sedikit membahas tentang alat musik tradisional dari Maluku. Selengkapnya, silahkan teman-teman baca artikel ini samapai ke bawah.
Alat Musik Tradisional Maluku
Maluku adalah kota yang mendapatkan penghargaan Gong Perdamaian Dunia yang bisa kita lihat di Ambon City Center, tentunya ini hanyalah sedikit keunikan Maluku yang mungkin belum kita ketahui.
Menurut situs wikipedia, Maluku merupakan daerah yang masih memiliki tingkat keyakinan dan aturan adat yang kuat. Misalnya adanya acara adat pukul manyapu yang juga menjadi daya tarik untuk para wisatawan.
Berikut beberapa nama alat musik tradisional Maluku dan keterangan lengkapnya.
Alat Musik Maluku Arababu
Arababu adalah salah satu alat musik tradisional asal Maluku, bentuknya hampir mirip dengan Arababu yang ada di Sulawesi Utara namun bagian bawahnya sedikit lebih panjang.
Arababu merupakan alat musik yang sejenis dengan Rebab yang terbuat dari kayu, namun bagian suaranya terbuat dari Bambu. Alat musik Arababu ini sudah berkembang sejak zaman dulu, penyebaran alat musik ini juga dipengaruhi penyebaran agama Islam di Maluku.
Saat ini mungkin kita masih bisa menikmati suara alunannya di acara-acara tertentu, namun keberadaannya sudah mulai digantikan dengan alat musik modern dan juga karna efek suara komputer.
Alat Musik Maluku Tifa
Seperti Tifa lainnya, Tifa dari Maluku dimainkan dengan cara ditabuh/dipukul. Perbedaannya adalah, Tifa memiliki ukuran yang lebih besar dan ditabuh juga harus menggunakan alat pukul yang terbuat dari kayu sedangkan kebanyakan Tifa lainnya menggunakan tangan.
Namun disayangkan eksistensinya di dunia musik dan di budaya kesenian ternyata alat musik tifa sudah mulai pudar semenjak kecintaan masyarakat yang semakin berkurang terhadap alat musik daerah, ditambah dengan datangnya budaya musik luar yang seperti menjajah kesenian lokal Nusantara.
Alat Musik Maluku Totobuang
Alat Musik Maluku Ukulele
Ukulele adalah alat musik yang bentuknya hampir mirip dengan gitar dan cara memainkannya juga mirip dengan cara memainkan gitar. Ukulele mungkin cuma terkenal di kalangan penggemar musik keroncong, tapi bagaimana dengan yang tidak tahu?.
Di Indonesia sendiri tepatnya di kota Maluku, telah menjadi alat musik tradisional dari Maluku dimulai sejak kedatangan masyarakat Belanda ke daerah ini pada kisaran abad ke-15.
Alat Musik Maluku Hawaian
Alat musik ini dikenal dengan nama Hawaiian atau Hawaian. Namun notabenenya alat musik ini sudah menggunakan aliran listrik sehingga nilai tradisionalnya sedikit menghilang, tapi mungkin bisa saja memainkannya tanpa mengunakan aliran listrik, meskipun suaranya sedikit berbeda.
Hawaiian dimainkan tanpa mengunakan alat yaitu dengan cara dipetik, namun dawainya ditekan menggunakan alat bantu khusus yang terbuat dari plat besi, mungkin kita mengenalnya dengan capo seperti pada gitar. Alat musik ini memiliki senar lebih dari 6 dan harus disetel terlebih dulu.
Alat Musik Maluku Rumba
Rumba merupakan salah satu alat musik tradisional dari kota Maluku yang bentuknya sama seperti Marakas.
Cara memainkan Rumba adalah dengan cara alat musiknya digoyang-goyang, alat musik ini masih termasuk jenis alat musik perkusi. Mungkin kita sudah sering melihatnya tetapi hanya tidak tahu namanya saja karena suara yang dimainkan juga tidak asing di telinga kita.
Rumba memiliki kesamaan dengan alat musik dari Cuba, hal ini diperkuat juga karna dulu kedatangan Spanyol ke Indonesia dan mungkin membawa alat musik ini ketika singgah di daerah Maluku.
Bagian ujungnya (bulat) diisi dengan batu keriki atau pasir.
Rumba biasanya digunakan untuk mengiringi musik atau lagu-lagu dengan irama gembira sambil berdansa. Alat musik ini juga bisa dipadukan dengan Hawaiian/ukulele Maluku. Suara yang dihasilkan keduanya saling mengisi.
Alat Musik Maluku Gong Sedang
Gong sedang biasanya memiliki motif gambar dua naga yang memiliki makna kekuatan. Mulai menyebarnya Gong sedang ke tanah Maluku bermula dari pemberian cindera mata pedagang tanah jawa kepada raja Maluku.
Gong biasanya dimainkan dalam musik pengiring tari tradisional. Penerimaan alat musik Gong oleh petinggi Maluku menandakan bahwa masyarakat Maluku terbuka dan arif dengan pengaruh budaya dari luar wilayah maluku.
Alat Musik Maluku Idiokordo
Idiokordo memiliki bentuk seperti siter dan cara memainkannya dengan cara dipetik. Idiokordo terbuat dari bahan kayu dan pada bagian tengahnya terbentang senar/dawai dari ujung bawah hingga atasnya.
Alat musik tradisional ini pada umumnya hanya digunakan pada saat acara adat setempat. Alat musik ini juga dikenal dengan nama Tatabuhan.
Alat Musik Maluku Suling Melintang
Suling Melintang/Malintang atau Floit adalah alat musik tradisional yang digunakan masyarakat Maluku. Digunakan untuk mengiringi tarian tradisional.
Floit dikenal hanya dimainkan lebih dari 5 orang dan dikelompokkan dalam susunan akord 1 ~ 4. Floit terbuat dari bahan Bambu yang diberikan penyekat pada salah satu ujungnya, kemudian bagian atasnya dilubangi.
Alat musik tradisional Maluku ini sering sekali digunakan saat penyambutan tamu, acara adat dan juga sebagai pengiring tarian tradisional.
Dalam pertunjukannya, Floit juga bisa digabungkan dengan alat musik lainnya, baik itu alat musik tradisional maupun modern.
Alat Musik Maluku Suling Paruh
Suling Paruh dibuat dari bahan ruas bambu dengan ujung yang disumbat oleh kayu. Biasanya suling paruh digunakan hanya untuk mengiringi musik Sawat.
Cara memainkan suling paruh sama persis seperti suling pada umumnya, yakni dengan ditiup. Suara yang dihasilkan suling paruh Maluku sangat khas dan sulit ditemukan pada karakter suara suling pada umumnya.
Alat Musik Tradisional Maluku Utara
Alat musik yang berkembang terus menerus memang sangat membantu kita, terutama ketika saat adanya acara-acara penting yang memang tidak cocok menggunakan alat musik tradisional/modern tertentu.
Namun di sisi lain, penggunaan alat musik modern semakin mengikis penggunaan alat musik tradisional yang sejatinya merupakan salah satu identitas masyarakat Indonesia yang seharusnya kaya akan kesenian-budayanya.
Alat Musik Bambu Hitada
Bambu hitada merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Maluku Utara. Alat musik ini ada dikarenakan dulunya masyarakat Maluku masih hidup dalam suasana alam liar dan akhirnya memanfaatkan alam dalam kehidupan sehari-hari.
Masyarakat Maluku, terutama masyarakat Halmahera sangat mengenal Bambu Hitada ,karna memang alat musik ini sering tampil pada berbagai acara adat.
Ruas bambu-lah yang menjadi sorotan utama pada alat musik ini.
Ruas bambu yang digunakan adalah yang berukuran panjang berbeda, mengapa? tentu saja jika ruas bambu yang dimainkan berbeda.
suara yang dihasilkan pun berbeda juga. Bambu hitada hanyalah sebuah contoh dari berbagai macam alat musik tradisional yang dihentak dari Indonesia.
Cara memainkan Bambu hitada dengan menghentakkannya ke arah tanah. Variasi dari hentakan inilah yang membuat suaranya keluar secara bervariasi, tentunya masing-masing bambu yang dipegang ini dimainkan dengan irama yang ditentukan.
Alat Musik Cikir
Cikir adalah alat musik tradisional dari Maluku yang bentuknya seperti marakas. Cara memainkannya dengan digoyang-goyang. Sangat mungkin cikir memiliki nama panggilan lain yang berbeda di daerah tertentu.
Cikit terbuat dari bahan batok kelapa yang masih utuh dan bagian dalamnya dikeluarkan, setelah bersih batok tersebut diisi dengan batu kerikil dan bisa juga dengan pasir.
Cikir juga bisa dimainkan secara bersamaan dengan bambu hitada. Kombinasi suara yang dihasilkan dari keduanya sangat ramai dan bisa membuat suasana semakin meriah.
Alat Musik Leko Boko / Bijol
Terakhir dari pembahasan kali ini adalah alat musik Leko Boko atau Bijol. Alat musik tradisional yang dipetik ini dikenal berasal dari kota Maluku Utara. Bentuknya persis seperti Gitar dan cara memainkannya juga sama, yaitu dengan cara dipetik.
Bijol mempunyai bagian wadah resonansi yang terbuat dari labu hutan dan kayu sebagai wadah dawainya, jumlah dawainya umumnya adalah 4 buah. Leko Boko biasanya digunakan hanya untuk acara adat saja, namun tak menutup kemungkinan bisa juga untuk hiburan pribadi.
Di beberapa daerah-daerah tertentu seperti NTT contohnya, Leko Boko juga dimainkan dan bersamaan dengan Heo (salah satu alat musik tradisional NTT).
Di kota Maluku Utara, Leko Boko/Bijol biasanya dimainkannya pada pertunjukkan Bambu Hitada juga.
Alat Musik Juk
Juk merupakan alat musik gitar dengan buatan sendiri yang terbuat dari bahan triplek dan kayu dengan warna warni.
Juk biasanya dapat ditemukan dalam pertunjukan kesenian bambu hitada dimana bambu hitada, cikir dan juk dimainkan secara bersama sama sebagai musik pengiring.
Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk teman-teman , sumber dari artikel ini adalah dari beberapa website, sekian dan terima kasih.
