Sejarah Candi Prambanan – Hallo sahabat Matakaca.com sebagai penggemar sejarah, dan pengamat kerajaan zaman dulu di indonesia, pastinya telinga kita tidak asing lagi dengan kata “Sejarah Candi Prambanan” kali ini kita akan berbagi informasi yang belum kalian ketahui tentang sejarah Candi Prambanan.
Sejarah Candi Prambanan
Candi prambanan merupakan candi hindu yang dibangun atas perintah Sri Maharaja Rakai Pikatan, yang terletak di perbatasa diantara 2 Provinsi yaitu Jawa Tengah dan daerah istimewah Yogyakarta.
Candi Prambanan adalah candi peninggalan Hindu yang terbesar di Indonesia, tapi bukan di Indonesia saja melainkan di seluruh Asia. Candi Prambanan terletak di desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman Jogjakarta.
Candi Prambanan dibangun pada abad ke 9, tepatnya pada tahun 850 Masehi, oleh Raja Rakai Pikatan dari Mataram Kuno. Pembangunan candi ini tidak dibangun hanya semalam langsung jadi dan dibangun oleh bangsa jin ala legenda Roro Jonggrang, namun pembangunan butuh puluhan tahun untuk menyelesaikannya. Dan tentu oleh manusia biasa penduduk Prambanan kala itu.
Candi ini bercorak Hindu dan diduga untuk menyaingi Candi Borobudur yang sudah dibangun sebelumnya. Proyek pembangunan Candi Prambanan bukan proyek sembarangan. Saking besarnya, Kali Opak saja sampai diubah aliran sungainya agar tidak mengganggu pembangunan candi.
Berbeda dengan sejarah asli Candi Prambanan, nama dari candi ini sudah melegenda lewat kisah cinta tak sampai antara Bandung Bondowoso dan Rara Jongrang.
Konon katanya rara Jonggrang meminta seribu candi dalam satu malam sebagai syarat lamaran Bandung Bondowoso. Melalui bantuan mahluk jin, Bandung Bandawasa mampu menyelesaikan seribu candi yang pada akhirnya digagalkan sendiri oleh Rara Jonggrang.
Bandung Bondowoso mengetahui kecurangan dari Rara jonggrang, dimana Bandung Bondowoso sangat marah dan murkah, sehingga mengutuk Rara jonggrang sebagai arca yang ke seribu.
Runtuhnya Candi Prambanan
Candi Prambanan runtuh pada masa kerajaan Mataram, yang disebabkan oleh letusan gunung Merapi yang terletak di sebelah utara candi Prambanan. Sehingga mengakibatkan bergesernya istana kerajaan Mataram dan di pindahkan ke Jawa timur.
Setelah ditinggalkan begitu lama, Candi Prambanan mengalami kerusakan secara perlahan. Di tambah adanya peristiwa gemba bumi pada abad 16, yang mengakibatkan Candi Prambanan hancur berkeping-keping hanya tinggal puing-puing beberapa candi.
Penemuan Kembali dan Pemugaran
Candi Prambanan diperkirakan pertama kali ditemukan pada 1733 dalam kondisi runtuh tertutup tanah dan semak belukar oleh C.A. Lons. Dia adalah pegawai VOC pada masa pemerintahan Hindia Belanda di Indonesia dan tinggal di Semarang.
Sejak pertama kali ditemukan hingga tahun 1864 belum ada perhatian dari pemerintah Hindia Belanda. Setelah N.W. Hoepermans melaporkan sebagian batu-batu di Kompleks Candi Prambanan digunakan untuk pembangunan pabrik gula, baru mendapat perhatian dari J.W. Ijzerman yang telah mendirikan Archaeologische Vereeniging van Jogja sehingga pada 1885 Komplek Candi Prambanan dibersihkan dari timbunan tanah, khususnya yang menutupi bilik-bilik Candi Siwa.
Saat itu, sistem yang dilakukan masih sangat sederhana, yaitu mengumpulkan dan menggali batubatu candi yang berserakan serta tertimbun tanah kemudian dikelompokkan tanpa pendokumentasian. Pemugaran secara metodologis baru dilaksanakan pada 1918 oleh Oudheidkundig Dienst, yaitu menyusun kembali Candi Siwa.
Karena pada saat itu Indonesia masih dalam kondisi perang sehingga pemugaran Candi Siwa baru dapat diselesaikan pada 1953. Candi Brahma dipugar dari tahun 1978 hingga tahun 1986. Lalu, pemugaran Candi Wisnu dilaksanakan dari tahun 1982 hingga tahun 1991. Pada 1954 telah berhasil dipugar dua buah Candi Apit dan dua buah Candi Perwara. Candi Wahana (Nandi, Angsa, dan Garuda) dipugar pada tahun 1993. Pada 2004 dilakukan konsolidasi Candi Siwa karena pemugaran Candi Siwa yang dilakukan dari tahun 1918 hingga 1953 belum menyertakan aspek konservasi.
Sesuai perjalanan waktu, pemugaran tanpa memperhatikan preservasi material tersebut menimbulkan dampak. Batu-batu penyusun Candi Siwa mengalami pelapukan akibat bercampurnya semen dengan air hujan yang mengakibatkan terjadinya desintegrasi mineral batuan sehingga batuan tererosi.
Kemudian usaha pemugaran dilanjutkan pada Desembar 1953 secara resmi oleh Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno.
Langkah pemugaran terus dilakukan. Pemugaran candi induk, Loro Jonggrang pada 1977 untuk candi Brahma, 1982 pemugaran Candi Wisnu dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 1991.
Itulah beberapa sejarah Candi Prambanan yang berasil dirangkum pada kesempatan kali ini. Terimakasih telah mengunjungi Matakaca.com ( Singgah di sudut pandang mata dunia ) semoga dapat bermanfaat. Jika ada saran dan lain-lain silahkan komen ya….. Biar bisa sharing bareng. Wassalamu’alaikum.
